Suara Hati Adalah Kata Yang Tertunda

Kehidupan selalunya diakumulasi oleh dua suara yang selalu berkelahi dalam diri manusia. Yaitu Suara Hatinya dan Suara nafsunya. Hati yang selalu didampingi dengan perasaan dan raut wajah. Nafsu yang selalu didampingi dengan Akal dan Lidah. Namun selalunya suara hati itu terkalahkan oleh nafsu yang tidak terfilter. Blog ini pun hadir sebagai ungkapan2 hati ketika bersuara di dalam dada, namun tak sulit untuk dikatakan dengan lidah dan acapkali dengan bait-bait syair.

Tuesday, November 08, 2005

KasihKu....

Kasihku...
Kau hadir mengisi kekosongan hati
Menyinari sebuah jiwa yang sepi
Kau pergi tanpa ku sadari
Terperangkap dalam cinta yang tak pasti


Aku pun keliru terdiam membisu
Terasa bagai kehilanganmu
Kau lafazkan cintamu tetapi aku ragu
Mengapa kini aku pula yang merindu

Walau ku coba untuk melupakan
Namun rinduku tiada tertahan
Terasa gelisah saat ku sendirian
Seolah hidup dalam impian

Kasihku...
Inikah debaran cinta itu
Sembari menendangkan irama lagu
Nyanyikan aku nada cinta yang satu
Bisikkan aku bait-bait pujangga dahulu
Agar ku mampu meraih ke puncak rindu

Kini bermula getar asmara
Sejak bersua dan bersama
Naluriku menyapa dan berkata
Dikau ku cinta wahai adinda
Tetaplah engkau dalam cinta dan setia

Di sini ku berjanji
Setia ke akhir nanti
Berhias ceria atau berbias duka
Engkaulah tetap yang ku cinta

Kasihku...
Di taman bahagia ini aku mengukir
Bagaikan aku seorang penyair
Walau ombak menyapu pasir
Walau mengukir di atas air

Berdoalah kasih dengan seksama
Semoga kita selalu bersama
Menuju rumah tangga yang bahagia
Kelak sampai ke akhirnya…..Amin

Mukhlis Zamzami Can
New Delhi 04-12-2004

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

 

Powered by Blogger