Suara Hati Adalah Kata Yang Tertunda

Kehidupan selalunya diakumulasi oleh dua suara yang selalu berkelahi dalam diri manusia. Yaitu Suara Hatinya dan Suara nafsunya. Hati yang selalu didampingi dengan perasaan dan raut wajah. Nafsu yang selalu didampingi dengan Akal dan Lidah. Namun selalunya suara hati itu terkalahkan oleh nafsu yang tidak terfilter. Blog ini pun hadir sebagai ungkapan2 hati ketika bersuara di dalam dada, namun tak sulit untuk dikatakan dengan lidah dan acapkali dengan bait-bait syair.

Tuesday, November 08, 2005

Tinggalah Aku Sendiri

Tinggallah Aku Sendiri

Di waktu kita bercinta
Mawar itu harum dan menggoda
Bagaikan dunia milik berdua
Hidup terasa indah dan bahagia


Takdirpun datang lantas menyapa
Menguji setiap insan bernyawa
Sepinya taman ini tanpa suara
Tiada ruang untuk bercanda

Ingin ku lenyapkan sisa umur
Namun di kejernihan air
Wajahmu masih terukir
Ingatkan kembali kisah kasih penyair

Oh tinggallah ku sendiri

Semula tiada percaya
Berubah sekejap mata
Benarku, bagimu salah
Mungkin alasan semata

Takkan cinta di bagi dua
Hadirnya sekilas rasa
Lenyap tanpa sisa
Tinggalah diriku dalam duka

Mengapa kau rubah bayu
Mengapa kau tak seperti dulu
Kau lupa akan prinsip waktu
Bahwa semua akan berlalu

Bisikan bayu membawa dentingan
Dongengan yang sama di ucap berulang
Mengapa diri dijadikan sasaran
Sekilas pandangan pelbagai andaian
Sungguh janjian palsu tak terlawan
Tinggallah ku sendirian

Mukhlis Zamzami Can
New Delhi 04-12-2004


0 Comments:

Post a Comment

<< Home

 

Powered by Blogger